Pages

Senin, 28 Januari 2013

Akhirnya Hakim Daming Meminta Maaf

Courtesy ShutterStock.com
Vemale.com - Menghadapi fit and proper test di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (14/1), pernyataan Hakim Daming Sunusi mengundang kontroversial dan kritikan pedas dari berbagai pihak.
Pernyataan kontroversial ini bermula pada saat anggota Komisi III Andi Azhar, melempar pertanyaan kepada Daming.
"Bagaimana menurut Anda, apabila kasus perkosaan ini dibuat menjadi hukuman mati?" Tanya Andi kepada Daming saat uji kelayakan dan kepatuhan di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (14/1).
Atas pertanyaan itu, muncul pernyataan mengejutkan dari Daming.
"Yang diperkosa dengan yang memperkosa ini sama-sama menikmati, jadi harus pikir-pikir terhadap hukuman mati," kata Daming.
Berita tersebutpun segera tersebar ke penjuru Indonesia. Dan lewat internet, berita tersebut semakin gempar serta menggerakkan massa untuk menandatangani petisi yang menuntut:
1. Calon Hakim Agung Daming untuk MEMINTA MAAF secara publik atas pernyataannya.
2. Komisi III TIDAK MELOLOSKAN calon hakim agung yang tidak mempunyai cara berpikir dan cara berbicara yang santun .
Anak dan Keluarganyapun Protes!
Tak hanya dari kalangan selebriti, masyarakat dan wakil Komnas Perempuan saja yang terkejut dan protes akan pernyataan Hakim Daming, bahkan putri dan keluarganya juga marah kepadanya.
"Keluarga saya juga sangat terpukul, saya mendapat protes keras dari anak-anak. Anak saya bilang kalau seperti bukan bapaknya yang bicara seperti ini. Anak saya juga tak sangka ucapan itu keluar dari mulut bapaknya," kata Daming kepada wartawan di ruang Biro Humas Mahkamah Agung, seperti dikutip dari Merdeka.com.
Hakim Daming Minta Maaf
Menyadari bahwa ia telah berbuat kesalahan yang besar, Hakim Daming segera menggelar jumpa pers dan menyatakan permohonan maafnya.
Hakim M Daming Sunusi menggelar jumpa pers di Mahkamah Agung (MA) untuk meminta maaf atas pernyataan kontroversialnya. Daming tampak terpukul dihujat di mana-mana karena menyebut pemerkosa dan korban pemerkosaan sama-sama menikmati.
"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf pada masyarakat, media, KPAI, YLBHI dan praktisi hukum atas ucapan saya yang tanpa kontrol dan tanpa saya sadari," kata Daming dengan muka ditekuk, Selasa (15/1).
Daming juga menambahkan bahwa saat itu suasana sedang tegang, sehingga kata-kata yang keluar dari mulutnya tanpa kontrol. Namun kemudian ia menyadari bahwa kata-kata tersebut tidak pantas diucapkan siapapun, termasuk calon Hakim Agung seperti dirinya.
(vem/bee)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

About